Mangrove: Peredam Gelombang Laut dan Abrasi Pantai


Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki garis pantai dan wilayah pesisir yang sangat luas.  Wilayah pesisir merupakan wilayah interaksi antara daratan dan laut.  Wilayah ini memiliki peran yang sangat penting tidak hanya sebagai benteng pelindung daratan, namun juga sebagai tempat produktif bagi perdagangan, transportasi, perikanan, budidaya perairan, pertambangan serta pariwisata.  Kondisi kawasan pesisir di Indonesia telah banyak mengalami kerusakan.  
Hempasan gelombang laut, angin, pasang surut dan arus serta sedimentasi daerah delta sungai, menyebabkan berubahnya garis pantai serta menurunnya kualitas pesisir sebagai suatu ekosistem lahan basah.  
 Untuk melindungi pantai dari terjangan gelombang laut dan abrasi serta mengembalikan peran dan fungsi ekosistem pesisir yang telah rusak, maka harus ada sistem perlakuan untuk mereduksi dan memperlemah energi gelombang laut.  Setidaknya ada dua sistem perlakuan, yaitu membangun sarana pemecah ombak seperti sea-wall, break water dll (hard engineering) dan penanaman mangrove (soft engineering).
Kegiatan-kegiatan manusia yang bersifat eksplotatif pada kawasan pesisir menyebabkan berkurangnya kemampuan dan daya dukung kawasan pesisir.  Konversi lahan menjadi pertambakan, hunian dan industri, pencemaran dan pemanfaatan sumber daya pesisir yang berlebihan memberikan pengaruh negatif pada kestabilan kawasan pesisir.
 Pemilihan sistem perlakuan yang tepat dan efektif harus disesuaikan dengan kondisi alam, besar kecilnya hempasan ombak, jenis material tanah atau pasir, dana dan kondisi sosial budaya daerah setempat.
 Untuk kondisi pantai bersubstrat pasir dengan deburan ombak kencang dapat dibangun pemecah ombak (hard engineering), namun bila kondisi pantai berlumpur/tanah mineral (biasanya di sekitar muara) yang paling tepat adalah membangun benteng alami yaitu dengan menanam tanaman pantai diantaranya MANGROVE.  Dalam kondisi tertentu seperti pantai mengandung lumpur namun ombak lautnya besar dapat dilakukan perpaduan dari kedua sistem tersebut.  Breakwater dipasang sejajar pantai di lepas pantai dan mangrove ditanam di belakang pemecah gelombang tersebut, hingga saatnya nanti mangrove tumbuh besar dan kokoh.  Secara umum, sangat dianjurkan agar hutan mangrove  menjadi solusi utama dari permasalahan wilayah pesisir saat ini.
 Untuk melindungi pantai dari terjangan gelombang laut dan abrasi serta mengembalikan peran dan fungsi ekosistem pesisir yang telah rusak, maka harus ada sistem perlakuan untuk mereduksi dan memperlemah energi gelombang laut.  Setidaknya ada dua sistem perlakuan, yaitu membangun sarana pemecah ombak seperti sea-wall, break water dll (hard engineering) dan penanaman mangrove (soft engineering).




0 komentar:

Posting Komentar