Pada Tahun 1985 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan hari Senin pertama bulan Oktober setiap tahun sebagai Hari Habitat Dunia (World Habitat Day) untuk merefleksikan keadaan kota-kota kita, dan tentang hak dasar semua orang untuk berlindung yang memadai. Hari ini juga dimaksudkan untuk mengingatkan dunia bahwa kita semua memiliki kekuatan dan tanggung jawab untuk membentuk masa depan kota-kota kita.
"Solusi dimulai dengan langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan individu untuk mengubah cara fungsi kota kita. Kita harus mengurangi jumlah limbah yang kita hasilkan, dan, pada saat yang sama, mulai melihatnya sebagai sumber daya berharga yang dapat digunakan kembali dan didaur ulang, termasuk untuk energi. " - Sekretaris Jenderal PBB António Guterres
Hari Habitat Dunia
pertama kali dirayakan pada tahun 1986 dengan tema "Shelter is My Right".
Nairobi adalah kota tuan rumah untuk peringatan tahun itu. Tema-tema lain
sebelumnya termasuk: "Tempat Tinggal bagi Para Tunawisma" (1987, New
York); "Tempat Tinggal dan Urbanisasi" (1990, London); "Kota
Masa Depan" (1997, Bonn); “Kota-Kota Yang Lebih Aman” (1998, Dubai);
"Perempuan dalam Pemerintahan Kota" (2000, Jamaika); "Kota tanpa
Daerah Kumuh" (2001, Fukuoka), "Air dan Sanitasi untuk Kota"
(2003, Rio de Janeiro), "Merencanakan Masa Depan Urban Kita" (2009,
Washington, DC), "Kota yang Lebih Baik, Kehidupan yang Lebih Baik"
(2010, Shanghai, Cina) dan Kota dan Perubahan Iklim (2011, Aguascalientes,
Meksiko).
Tema 2019: Frontier
Technologies as an innovative tool to transform waste to wealth
Jika pada tahun lalu tema Hari Habitat Dunia adalah "Pengelolaan
Sampah Padat Kota" yang berfokus terutama pada pengelolaan sampah, maka fokus Hari Habitat Dunia tahun ini
mempromosikan kontribusi teknologi yang inovatif untuk pengelolaan limbah
berkelanjutan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)Sasaran
ke-11: inklusif, aman, tangguh dan kota yang
berkelanjutan (inclusive, safe,
resilient and sustainable cities). Lebih dari
sekedar
limbah padat, ini termasuk semua limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia
(padat, cair, domestik, industri, dan komersial), yang terus memiliki dampak
buruk pada perubahan iklim, kesehatan masyarakat, dan lingkungan.
Teknologi memiliki
potensi besar untuk meningkatkan cara orang bekerja dan hidup, untuk secara
signifikan mempercepat upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
dan mengatasi perubahan iklim. Terobosan teknologi,
seperti otomatisasi, robot, kendaraan listrik, teknologi energi terbarukan,
bioteknologi, dan kecerdasan buatan dapat mengubah bidang sosial, ekonomi dan
lingkungan. Mereka dapat menawarkan
solusi yang lebih baik, lebih murah, lebih cepat, terukur, dan mudah digunakan
untuk masalah sehari-hari, termasuk pengelolaan limbah. Dengan
"memikirkan kembali" seluruh siklus pengelolaan limbah, kita tidak
hanya dapat menyelesaikan tantangan limbah yang tidak memadai manajemen, tetapi
juga menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
kesehatan masyarakat dan ekosistem dan memerangi perubahan iklim.
Bahasan
Tugas ke depan adalah
untuk memanfaatkan teknologi untuk mencapai pengelolaan limbah berkelanjutan
sambil memitigasi kemungkinan konsekuensi ekonomi, sosial dan politik yang
merugikan.
Peringatan Global
untuk Hari Habitat Dunia tahun ini akan diadakan di Mexico City pada hari
Senin, 7 Oktober. Perayaan juga akan
diadakan di seluruh dunia, termasuk di ibukota Kamerun - Yaounde, Nakuru di
Kenya, dan Vancouver di Kanada.
Mengapa Kita Menandai Hari
Internasional?
Hari-hari
internasional adalah kesempatan untuk mendidik publik tentang masalah-masalah
yang menjadi perhatian, untuk memobilisasi kemauan politik dan sumber daya
untuk mengatasi masalah-masalah global, dan untuk merayakan dan memperkuat
pencapaian kemanusiaan. Keberadaan hari-hari internasional mendahului
berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa, tetapi PBB telah memeluk mereka sebagai
alat advokasi yang kuat.
Informasi lebih lanjut:
Unduh Presentasi World Habitat Day