PENGEMBANGAN AGROSILVOFISHERI

Oleh : Sri Hastuti,SP

Agrosilvofisheri merupakan  pola pendekatan tehnis yang terdiri atas rangkaian kegiatan terpadu antara kegiatan budidaya ikan atau udang dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan, pengelolaan dan upaya pelestaria hutan mangrove. Mangrove silvofishery biasanya ditanam disepanjang tambak dengan jarak tanam 1 m antara satu pohon dengan pohon yang lain. Mangrove yang biasa ditanam dengan sistem silvofisheri ini adalah Avicenia dan Rhizopora.

Silvofisheri sebagai sebuah konsep usaha terpadu antara hutan mangrove dan perikanan budidaya yaitu budidaya ditambak menjadi alternatif usaha yang produktif dan sejalan dengan prinsip blue economy .

Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan pada tambak budidaya adalah :

a.    Peningkatan produksi dari hasil tangkapan alam dan ini akan meningkatkan pendapatan petani ikan.

b.    Mencegah erosi pantai dan intrusi air laut ke darat, sehingga pemukiman dan sumber air tawar dapat dipertahankan.

c.    Dengan model sistem silvofisheri, aspek ekonomi masarakat dapat terpenuhi dari kegiatan budidaya ikan dan udang dalam tambak.Sedang aspek perlindungan pantai dan konservasi  bakau dilakukan tetap menjaga bakau bakau dipematang tambak dan bagian luar dari tambak.

Keberlanjutan pengelolaan terpadu mangrove tambak diwujudkan dalam bentuk sistem budidaya perikanan yang memasukkan pohon mangrove sebagai bagian sistem budidaya yang dikenal dengan sebutan wanamina ( silvofisheri ).

            Fungsi mangrove sebagai nursery ground sering dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan perikanan. Keuntungan ganda telah diperoleh dari simbiosis ini. Selain memperoleh hasil perikanan biaya pemeliharaanpun murah, karena tanpa harus memberikan makanan setiap hari, hal ini disebabkan karena produksi fitoplangton sebagai energi utama perairan telah mampu memenuhi kebutuhan untuk usaha budidaya tambak sehingga lebih efisien.

             Secara umum silvofisheri terdapat tiga model tambak yaitu :

1.     Model Empang Parit : Lahan untuk hutan mangrove dan empang masih menjadi satu hamparan yang diatur oleh satu pintu air.

2.    Model Komlpangan : Lahan untuk hutan mangrove dan empang terpisah dalam dua hamparan yang diatur oleh saluran air dengan dua pintu yang terpisah.

3.    Sedang tambak silvofisheri model Jalur.: merupakan hasil modifikasi dari model empang dan model komplang pada tambak model ini terjadi penambahan saluran saluran dibagian tengah yang berfungsi sebagai empang.