INOVASI PUPUK AKAl (DARI ALAM KEMBALI KE ALAM) BERBIAYA SANGAT RENDAH

Inovasi Pupuk AKAl (dari Alam Kembali ke Alam) Berbiaya Sangat Rendah

Tri Andik Setyawan, S.Hut        [1]

 

 

 

Latar belakang

    Ketahanan sebuah negara sangat dipengaruhi oleh faktor kesehatan, pangan dan pendidikan.  Kebutuhan pangan yang diproduksi dari budidaya tanaman yang memerlukan pupuk untuk pemenuhan nutrisi tanaman, di sisi lain pupuk an organik telah dikomersialkan oleh pemilik modal.

    Penggunaan  pupuk  sintetis  yang  berlebihan  dapat  membawa residu kimia pada produk hasil budidaya misalnya (buah-buahan maupun sayuran) yang dikonsumsi oleh manusia sehingga secara tidak langsung dan tidak disadari akan mempengaruhi kesehatan manusia.

     Selain itu,  degradasi  lahan  semakin  bertambah  dengan penggunaan alat berat dalam pengolahan lahan dan pemakaian pupuk an organik atau sintetis yang terus menerus, sehingga unsur hara dan microorganisme dalam tanah menjadi berkurang bahkan mati/hilang.

    Keadaan tersebut   di atas memotivasi kita untuk berusaha dan mengupayakan serta memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan.

    Salah  satu  inovasi  Pupuk  AKAl  (dari  Alam  Kembali  ke  Alam), semoga  bisa  memberikan solusi  terhadap  keadaan  tersebut,  karena menggunakan prinsip ;

Sederhana  : prinsip yang digunakan sederhana

Murah        : mudah dibuat dan dilakukan

Ilmiah        : teknologi pengembangan didasarkan pada riset ilmiah

Efektif        : prosesnya sangat efektif dan berbiaya sangat rendah


Gambar 1. Formula Pupuk AKAl


Formula atau ramuan dari Pupuk AKAl adalah sebagai berikut :

A.            Pupuk Pembenah Tanah AKAl

Fungsi pupuk pembenah tanah ;

1.     Menetralisir salinitas/kadar garam yang berlebih dalam tanah,

2.    Menetralisir  residu/kontaminasi  lainnya  akibat  pemberian  pupuk kimia & pestisida sintetik yang mengendap di dalam tanah

3.    Mencegah dominasi semua mikroba patogen/germ yang berada dalam tanah.

4.   Merangsang  keluar  akar  baru  hingga  mampu memunculkan tunas daun hingga bunga.

Bahan pupuk pembenah tanah :

a.    Kentang kukus

b.   Tanah hutan/gunung (leaf mold) atau tanah bawah pohon bambu

c.    Garam kasar/grosok/krokos

d.   Air lunak/soft water (Air hujan, air AC, Destilasi/penyulingan, air RO, mata air & air sumur).  Komposisi poin 1-3 adalah 2:1:1.

Cara Pembuatan :

1.     Tuang air lunak dalam drum plastik 500 liter

2.    Kentang kukus 100 gram, tanah leaf mold & garam krosok masing- masing 50 gram, bahan-bahan tersebut dimasukan ke dalam kaos kaki bekas atau kain yang bersih, dicelupkan ke dalam air drum sembari diuleni/diremas- remas hingga isinya meleleh ke dalam air tersebut.

3.    Apabila sudah selesai lalu tutup rapat dan drum plastik diletakkan di area dimana tanaman itu tumbuh.

4.   Proses budidaya/kultur mikroba memakan waktu 1-3 hari, patokan keberhasilan yakni terdapat gelembung/busa yang paling banyak di permukaan air.

5.    Selanjutnya siram ke tanah/tanaman dengan pengenceran minimal 10x hingga 1.000x.  Kalau pengenceran 100x.  Misal,  ambil  air  hasil  pupuk  pembenah  tanah  1 liter campurkan dengan air bersih 100 liter.

    Disarankan  pembuatan  pupuk  pembenah  tanah  tersebut  4x  dalam sebulan (seminggu sekali) dan dilakukan sepanjang waktu.

    Perlu diketahui bersama, saat mikroba yang beraneka ragam jenis & populasi yang banyak tersebut masuk ke dalam tanah secara berulang- ulang, hasil yang menguntungkan dapat kita peroleh yakni terdapat KESEIMBANGAN/BALANCE dari sudut mikroba-nya.

Gambar 2. Pupuk pembenah tanah

 

 

B.            Pupuk Organik Cair AKAl

    Pupuk Cair berbahan Gulma

    Berikut model pembuatan pupuk cair dari gulma/rumput liar/hijau- hijauan.

    Bahan & Cara:

1.     Biomassa hijau-hijauan lunak apa saja max 75% dari kapasitas drum.

2.    Segenggam  tanah  leaf  mold  dari hutan/gunung sekitar. Kalau

3.    terpaksa boleh pakai tanah bawah pohon bambu.

4.   Soft  water/air  lunak,  seperti:  air  hujan,  air  AC,  air  RO,  air destilasi. Kalau terpaksa air sumur. Isi drum dengan air, sisakan ruang kosong dikit.

5.    Optional, kasih 1/2- 1 sendok makan garam krosok.

    Masukkan semua item di atas dan tutup/anaerob. Tempatkan drum tersebut di sekitaran lokasi kebun/sawah, terpapar sinar matahari. Selang 2 minggu sudah bisa diaplikasikan ke tanaman, dengan pengenceran minimal 50 x dengan air lunak/soft water.

    Durasi pemupukan 4 x dalam sebulan.

Gambar 3. Pupuk Organik Cair (POC) AKAl

 

 

C.             Bahan Perekat atau Pembasah AKAl

    Pembuatan bahan perekat/pembasah kapasitas 10 Liter

    (Hari Pertama)

1.     Masukan secara berurutan ke dalam drum plastik tahan panas, Kalium Hidroksida/KoH = 0,32 Kg

2.    Masukkan air lunak I (air hujan) 0,25 Liter ke dalam wadah, digoyang2 hingga KoH larut dalam air, kemudian

3.    Masukan minyak Sawit 1,53 Liter, Aduk-aduk maksimal 5 menit dengan        alat  mixer,  patokan  tahap  pertama  selesai,  adonan terbentuk seperti mayones.

4.   Proses pertama selesai, wadah di tutup rapat dan tunggu hingga 3

5.    hari, karena proses saponisasi sedang berlangsung.

6.   Hari ketiga ; Tambahkan air lunak kedua sebanyak 2 liter untuk pengenceran awal.   Kemudian   tambahkan   air   lunak   ketiga sebanyak 6 liter dan diaduk merata sehingga bahan perekat atau pembasah total menjadi 10 liter.


  

Gambar 4. Bahan perekat/pembasah AKAl

 


D.            Ramuan Pengendalian Hama & Penyakit AKAl

    Bahan dan cara pembuatan RPHP AKAl kapasitas 5 liter. Masukan secara berurutan ke dalam drum plastik tahan panas,

1.  Serbuk belerang = 1,25 Kg

2.  Serbuk tanah merah = 25 Gram

3.  Serbuk batuan phylite = 25 Gram

4.  Garam grosok = 75 Gram

5.  NaOH/Soda api = 1 Kg

6.  Masukkan air hujan pertama 2,5 liter & diaduk merata

7.  Masukkan air hujan kedua setelah mendidih 1,6 liter

8.  Hasil pembuatan   terlihat   menghitam/sempurna, tutup dan biarkan selama 24 jam

9.  Setelah itu pindahkan/dikemas ke dalam wadah/botol kaca atau plastik tahan panas dan tutup rapat.

 


Gambar 5. Ramuan Pengendalian Hama & Penyakit

Sulfur/Belerang AKAl

 

 

     Bahan dan cara pembuatan RPHP AKAl dari buah bintaro

1.     Kompor atau tungku masak

2.    Buah bintaro sebanyak 75 % dari volume wadah

3.    Masukkan air bersih sesuai kondisi wadah untuk merebus

4.   Rebus selama 3-5 jam

5.  Setelah itu pindahkan/dikemas dalam kondisi mendidih/panas dengan penyaring ke dalam wadah/botol kaca atau plastik tahan panas dan tutup rapat.

 

 

 

Gambar 6. Ramuan Pengendalian Hama & Penyakit

AKAl dari buah bintaro

 

 

 



[1] Penyuluh Kehutanan Ahli Muda CDK Prov Jawa Tengah Wilayah II