Silvofishery atau juga disebut
Wanamina merupakan suatu pola agroforestri yang digunakan dalam pelaksanaan
program perhutanan sosial di kawasan hutan mangrove. Petani dapat memelihara
ikan dan udang atau jenis komersial lainnya untuk menambah penghasilan, di
samping itu ada kewajiban untuk memelihara hutan Mangrove. Jadi prinsip
silvofishery adalah perlindungan tanaman mangrove dengan memberikan hasil dari
sektor perikanan. Sistem ini mampu menambah pendapatan masyarakat dengan tetap
memperhatikan kelestarian hutan mangrove. Silvofishery yang telah dikembangkan
selama ini menggunakan jenis Rhyzophora sp.
Silvofishery merupakan Pengelolaan terpadu mangrove-tambak diwujudkan dalam bentuk sistem budidaya
perikanan yang memasukkan pohon mangrove sebagai bagian dari sistem budidaya
yang dikenal dengan sebutan wanamina (silvofishery). Silvofishery pada dasarnya
ialah perlindungan terhadap kawasan mangrove dengan cara membuat tambak yang
berbentuk saluran yang keduanya mampu bersimbiosis sehingga diperoleh kuntungan
ekologis dan ekonomis (mendatangkan penghasilan tambahan dari hasil
pemeliharaan ikan di tambak.
Pemanfaatan
mangrove untuk silvofishery saat ini mengalami perkembangan yang pesat, karena
system ini telah terbukti mendatangkan keuntungan bagi pemerintah dan nelayan
secara ekonomis. Fungsi mangrove sebagai nursery ground sering dimanfaatkan
untuk kepentingan pengembangan perikanan (sivofishery). Keuntungan ganda telah
diperoleh dari simbiosis ini. Selain memperoleh hasil perikanan yang lumayan,
biaya pemeliharaannya pun murah, karena tanpa harus memberikan makanan setiap
hari. Hal ini disebabkan karena produksi fitoplankton sebagai energi utama
perairan telah mampu memenuhi sebagai energi utama perairan telah mampu
memenuhi kebutuhan perikanan tersebut. Oleh karena itu keberhasilan
silvofishery sangat ditentukan oleh produktivitas fitoplankton.
Secara umum
terdapat tiga model tambak wanamina, yaitu; model empang parit, komplangan, dan
jalur. Selain itu terdapat pula tambak sistem tanggul yang berkembang di
masyarakat. Pada tambak wanamina model empang parit, lahan untuk hutan mangrove
dan empang masih menjadi satu hamparan yang diatur oleh satu pintu air. Pada tambak
wanamina model komplangan, lahan untuk hutan mangrove dan empang terpisah dalam
dua hamparan yang diatur oleh saluran air dengan dua pintu yang terpisah untuk
hutan mangrove dan empang.
Penanaman
mangrove di tengah bertujuan untuk menjaga keseimbangan perubahan kualitas air
dan meningkatkan kesuburan di areal pertambakan. Luas permukaan air di dalam
tambak budidaya jenis mang-rove yang biasanya ditanam di tanggul adalah
Rhizophora sp. dan Xylocarpus sp. Sedangkan untuk di tengah/pelataran tambak
adalah Rhizophora sp. Jarak tanam mangrove di pelataran umumnya 1m x 2m pada
saat mangrove masih kecil. Setelah tumbuh membesar (4-5 tahun) mangrove harus
dijarangkan. Tujuan penjarangan ini untuk memberi ruang gerak yang lebih luas
bagi komoditas budidaya. Selain itu sinar matahari dapat lebih banyak masuk ke
dalam tambak dan menyentuh dasar pelataran, untuk meningkatkan kesuburan tambak
0 komentar:
Posting Komentar