1. Cara
pemupukan
a. Serbuk
Cara pemakain pupuk organik bentuk serbuk antara lain :
o
Ditaburkan dipermukaan tanah dilakuan pada saat
pengolahan lahan sebelum penanaman bibit.
o
Dicampur dengan media tanam lainnya. Pasir atau
gambut yang biasa dipakai dalam media persemaian maupun pembibitan dicampur
dengan pupuk organik bentuk serbuk sebelum dimasukan dalam bak persemaian atau
polybag.
o
Ditanam disepanjang larikan atau disekeliling
tanaman
o
Disebar diatas permukaan tanaman
b. Butiran dan pelet
Cara pemakain pupuk organik bentuk butiran dan pelet antara
lain :
o
Disebar
o
Ditanam didasar lubang tanam
o
Ditanam disekeliling atau diantara tanaman
c. Tablet
Pemakaian pupuk bentuk tablet dianjurkan untuk tanaman
kehutanan/perkebunan atau buah-buahan karena pemakaian pupuk ini dapat
menghemat tenaga kerja terutama pengurangan frekuensi pemupukan.
Pemupukan biasa dilakukan 2-3 bulan sekali kemudian
dijarangkan 4-6 bulan sekali bahkan 1 tahun sekali.
2. Dosis
pemupukan
Penentuan dosis pemupukan dengan pupuk organik
disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah yang digunakan. Kebutuhan pupuk
tanah yang satu dengan tanah yang lain akan berbeda. Tetapi kebutuhan akan pupuk
untuk pupuk organik tidak berakibat patal tidak ada kejadian dengan pupuk organik terjadi oper
dosis seperti yang terjadi pada pupuk kimia. Aplikasi pemupukan dengan pupuk
kimia yang salah akan berakibat patal
bagi tanaman, terutama bagi tanaman muda (persemaian dan pembibitan) misalnya
terjadi plasmolisis yaitu tanaman menjadi terbakar. Hal ini tidak akan dijumpai
pada pemupukan pupuk organik matang karena telah terdekomposisi secara
sempurna. Namun , perlu dipahami bahwa pemberian pupuk organik yang berlebihan
dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman vegetatif terlalu pesat sehingga
memperlambat masaknya buah.Hal yang sama juga bisa mengakibatkan rebahnya
batang padi dan jagung.
Meskipun dosis pemupukan sangat ditentukan
kandungan hara pupuk dan jenis tanah, dengan acuan pada prodak yang beredar
dilapangan, rata-rata anjuran dosis pemakaian pupuk organik adalah sebagai
berikut:
a. Serbuk halus atau kasar
o
Tanaman semusim / sayuran (konvensional) 10 –
20 ton/ ha / tahun
o
Tanaman semusim / sayuran (olahan pabrik) 1 – 5 ton/ha/tahun.
o
Tanaman tahunan / buah-buahan 1 – 5 kg /
tanaman / tahun.
o
Tanaman tahunan/perkebunan kebutuhan 0,5 – 2
kg/tanaman /tahun
b. Butiran dan pelet
o
Tanaman semusim / sayuran 1 – 5 ton/ha/tahun
o
Tanaman tahunan / buah-buahan 1 – 3 kg / tanaman
/ tahun.
o
Tanaman tahunan/perkebunan kebutuhan 1 – 2
kg/tanaman /tahun
c. Tablet
o
Ukuran diameter 2-3 cm berat 10 – 20 gram 4 – 6 tablet/pohon/tahun
o
Ukuran diameter 4–5 cm berat 30 – 40 gram 2 – 4
tablet/pohon/tahun
3. Waktu
pemupukan
Kerja pupuk organik lebih lambat dibandingkan dengan pupuk
kimia karena terurainya secara mikrobiologis. Untuk itu, pemberian sedini
mungkin pada saat pengolahan lahan atau sebelum benih/bibit disebar/ditanam
akan memberikan dampak yang lebih
baik bagi tanaman. Berikut ini waktu pemberian pupuk berdasarkan
bentuknya.
a. Serbuk halus atau kasar
o
Tanaman semusim
Ø Saat pengolahan lahan (1 – 2 minggu sebelum tanam)
Ø Saat tanam (bersamaan dengan
penanaman benih/bibit)
o
Tanaman tahunan
Ø Saat pindah lapang pada dasar lubang tanam
Ø Tiap tiga atau enam bulan sekali untuk pemeliharaan.
b. Butiran dan pelet
o
Tanaman semusim
Ø Saat tanam (bersamaan dengan penanaman benih/bibit)
o
Tanaman tahunan
Ø Saat pindah lapang pada dasar lubang tanam
Ø Tiap tiga atau enam bulan sekali untuk pemeliharaan
c. Tablet
o
Tanaman tahunan
Ø Saat pindah lapang pada dasar lubang tanam
Ø
Tiap tiga atau enam bulan sekali untuk
pemeliharaan
4. Anjuran
pemupukan
Beberapa anjuran agar pupuk organik diaplikasikan lebih
efektif adalah:
a.
Serbuk halus tidak efektif diaplikasikan dengan
cara ditebar karena akan banyak terbuang terbawa angin.
b.
Sebisa mungkin aplikasinya dibenamkan/tertutup
tanah, hal ini untuk menghidari kehilangan unsur hara karena proses penguapan.
c.
Pemberian pupuk organik dengan dosis aplikasi
yang sedikit penempatannya jangan terlalu jauh dari akar atau tidak melebihi
lingkaran daun.
d.
Penggunaan pupuk dengan tujuan perbaikan lahan
marjinal dan reklamasi, pupuk organik bentuk serbuk dengan dosis tinggi lebih
efektif dalam mengembalikan kesuburan tanah dibandingkan dengan bentuk butiran,
pelet atau tablet.