MENGENAL KOPI ARABIKA



Kopi arabika (Coffea arabica) berasal dari hutan pegunungan di Etiopia, Afrika. Di habitat asalnya, tanaman ini tumbuh dibawah kanopi hutan tropis yang rimbun. Kopi jenis ini banyak ditumbuh di ketinggian di atas 500 meter dpl.  Kopi Arabika (Coffea arabica) diduga pertama kali diklasifikasikan oleh seorang ilmuan Swedia bernama Carl Linnaeus (Carl von LinnĂ©) pada tahun 1753

Kopi arabika akan tumbuh maksimal bila ditanam diketinggian 1000-2000 meter dpl. Dengan curah hujan berkisar 1200-2000 mm per tahun.  Suhu lingkungan paling cocok untuk tanaman ini berkisar 15-24oC. Tanaman ini tidak tahan pada temperatur yang mendekati beku dibawah 4oC.

Untuk berbunga dan menghasilkan buah, tanaman kopi arabika membutuhkan periode kering selama 4-5 bulan dalam setahun. Biasanya pohon arabika akan berbunga diakhir musim hujan. Bila bunga yang baru mekar tertimpa hujan yang deras akan menyebabkan kegagalan berbuah.

Kopi arabika menyukai tanah yang kaya dengan kandungan bahan organik. Material organik tersebut digunakan tanaman untuk sumber nutrisi dan mejaga kelembaban. Tingkat keasaman atau pH tanah yang cocok berkisar 5,5-6.

Karakteristik Tanaman
Tanaman kopi arabika pendek menyerupai perdu dengan ketinggian 2-3 meter. Batang berdiri tegak dengan bentuk membulat. Pohonnya memiliki percabangan yang banyak.

Warna daun kopi arabika hijau mengkilap seperti memiliki lapisan lilin. Daun yang telah tua berwarna hijau gelap. Bentuk daun memanjang atau lonjong dengan ujung daun meruncing. Pangkal daun tumpul dan memiliki tangkai yang pendek. Struktur tulang daun menyirip.

Kopi arabika mulai berbunga setelah musim hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bunga kopi berwarna putih dan bisa melakukan penyerbukan sendiri, tidak ada perbedaan bunga jantan dan betina. Dari bentuk kuncup hingga menjadi buah yang siap panen membutuhkan waktu 8-11 bulan.
Buahnya bulat seperti telur, dengan warna buah hijau kemudian berubah menjadi merah terang saat matang. Apabila buah telah matang cenderung mudah rontok. Oleh karena itu harus dipanen dengan segera, untuk detailnya silahkan baca cara memanen buah kopi. Buah yang rontok ke tanah akan mengalami penurunan mutu, cenderung bau tanah.

Pohon kopi arabika mempunyai perakaran tunjang yang dalam. Guna akar yang dalam ini untuk menopang pohon agar tidak mudah roboh dan bertahan pada kondisi kekeringan. Pertumbuhan akar ditentukan sejak pohon dipindahkan dari pembibitan. Pohon yang perakarannya tidak tumbuh dengan baik, akan mengganggu produktivitas.

Varietas Kopi Arabika
Ada banyak varietas kopi arabika yang ditanam di Indonesia. Setiap varietas mempunyai daya tumbuh dan daya adaptasi yang berbeda-beda. Pemilihan varietas dalam budidaya hendaknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat budidaya.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal gunakan varietas unggul dari sumber terpercaya. Kementerian Pertanian melalui Puslitkoka selalu mengeluarkan varietas unggul. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

§  S 795. Varietas ini memiliki produktivitas 1000-1500 kg/ha pada kepadatan tanam 1600-2000 pohon per hektar. Mulai berbunga pada umur 15-24 bulan. Agak tahan terhadap serangan karat daun bila ditanam diketinggian lebih dari 1000 meter dpl.
§  USDA 762. Produktivitas kopi jenis ini mencapai 800-12000 kg/ha. Mulai berbunga pada umur 32-34 bulan. Agak tahan terhadap penyakit karat daun.
§  Andung sari-1. Produktivitas sekitar 350 kg/ha. Mulai berbunga pada umur 15-24 bulan. Bila ditanam diketinggian kurang dari 900 meter, varietas ini rentan terhadap serangan karat daun namun cukup tahan ditanam di daerah yang kurang subur.



§  Sigarar Utang. Produktivitasnya mencapai 1500 kg per hektar. Varietas ini memilikikeistimewaan bisa berbuah terus menerus mengikuti pola sebaran hujan. Bijinya berukuran besar, rentan terhadap hama bubuk buah dan nematoda, namun cukup tahan karat daun. Disarankan ditanam pada ketinggian di atas 1000 meter dpl.

Karakteristik Produk Akhir
Secara umum kopi arabika dihargai lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Dari segi rasa, arabika mempunyai jangkauan yang luas. Setiap varietas kopi yang ditanam ditempat berbeda akan memiliki perbedaan citarasa yang signifikan.

Kopi arabika memiliki aroma yang kuat, sifat kekentalan (body) ringan hingga sedang dan tingkat keasaman tinggi. Kandungan kafeinnya lebih rendah dibanding robusta yaitu sekitar 0,8-1,5%.

Perdagangan Kopi Arabika
Lebih dari 65% perdagangan kopi dunia di dominasi oleh jenis arabika. Selain mendominasi pangsa pasar, saat ini kopi arabika dihargai lebih tinggi hampir dua kali lipatnya dibanding robusta. Pusat perdagangan arabika berada di bursa komoditi New York.
Penghasil kopi arabika terbesar ada di negara-negara Amerika Latin. Hampir 90% produksi kopi negara-negara Amerika Latin jenis arabika. Brasil merupakan produsen arabika terbesar dunia. Sedangkan konsumen kopi terbesar dunia adalah negara-negara Uni Eropa, disusul Amerika Serikat dan Jepang.


0 komentar:

Posting Komentar